Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Maret 2012

Orang Mati Kirim "E-mail" ke Keluarga dan Temannya

ENNSYLVANIA, KOMPAS.com — Jack Froese meninggal secara mendadak karena aritmia jantung (gangguan irama jantung), Juni 2011, pada usia 32 tahun. Hal itu tentu saja menimbulkan duka bagi teman-teman dan keluarganya.

Namun lima bulan setelah kematiannya, sejumlah orang terdekatnya mulai menerima e-mail misterius dari akun e-mail Frose yang menyebutkan percakapan-percakapan pribadi mereka dengan dia sebelum dia meninggal. Keluarga pria asal Pennsylvania, AS, itu mengatakan, mereka tidak tahu password akunnya dan mereka tidak percaya akunnya telah dibajak.

Salah seorang penerima e-mail itu adalah teman masa kecilnya, Tim Hart dari Dunbar, yang mengatakan bahwa mereka sudah "tak terpisahkan" selama 17 tahun hingga saat kematiannya. "Dia tangan kanan dan teman terbaik saya," kata Hart kepada BBC.

Hart terpana ketika menerima e-mail dari temannya beberapa bulan setelah kematiannya. "Suatu malam di bulan November, saya sedang duduk di sofa, membuka e-mail di telepon saya, dan itu (e-mail) muncul, "Pengirim: Jack Froese". Saya jadi pucat pasi ketika membacanya," katanya kepada BBC. "E-mail itu sangat singkat dan pendek, tapi langsung ke hal yang hanya Jack dan saya tahu tentang itu."

Dalam judul subyek pesan itu terulis kata-kata, "Aku sedang menonton". Selanjutnya tertulis, "Apakah kamu mendengar saya? Saya ada di rumahmu. Bersihkan lotengmu!"

Hart mengatakan, tidak lama sebelum kematian Froese, mereka berdua mengobrol di loteng rumahnya. Ketika itu, temannya meledek dia atas kondisi berantakan dan debu yang ada loteng tersebut. "Hanya dia dan saya di atas sana," kata Hart.

Sepupu Froese, Jimmy McGraw, juga mengatakan bahwa ia menerima e-mail dari almarhum yang menyinggung soal cedera pergelangan kakinya yang terjadi setelah Frose meninggal. E-mail itu berbunyi, "Hei Jim, apa kabarmu? Saya tahu kamu mengalami patah pergelangan kaki. Sekadar untuk memperingatkanmu. Harus hati-hati."

McGraw mengatakan, dia telah mengalami patah pergelangan kaki seminggu lalu sebelum ia menerimae-mail itu pada 21 November malam. "Saya lebih suka mengatakan, Jack yang mengirimkan itu, hanya karena saya tahu dia sudah meninggal, tapi dia masih berusaha untuk berhubungan dengan saya," katanya. "(Ia) mencoba untuk memberi tahu saya terus maju, dan merasa lebih baik."

E-mail itu juga mencakup pesan lain untuk seorang teman yang, menurut "Jack", gagal dia kirimkan.

Sumber-sumber e-mail tetap menjadi misteri bagi keluarga Froese dan sejumlah teman yang mengatakan bahwa mereka "menerima pesan-pesan itu sebagai hadiah". Hart mengatakan, "Jika ada orang yang menilai sebagai candaan, saya tidak peduli karena saya terima apa pun yang saya inginkan. Hart telah membalas e-mail itu, tetapi belum menerima balasan."

Mereka yang menerima e-mail itu mengatakan tidak berencana untuk menyelidiki sumbernya karena mereka lebih memilih untuk melihat pesan-pesan itu sebagai berkat dari Froese ketimbang sebagai bagian dari semacam lelucon.

Ibu Froese, Patty, mengatakan kepada BBC, "Saya pikir pesan-pesan itu fantastis. Pesan-pesan itu membuat sejumlah orang senang, sejumlah orang marah, tapi bagiku, itu membuat orang berbicara tentang dia."

Menurut Mail Online, kini ada sejumlah layanan yang berjanji untuk mengirim e-mail-e-mail ke sejumlah teman dan kerabat dari seseorang yang kemudian meninggal. Itulah yang bisa menjelaskan fenomena aneh tersebut. Namun, kekhususan yang tampak dalam pesan yang diterima McGraw, yang merujuk ke peristiwa yang terjadi setelah si pengirim meninggal, mungkin dapat mengesampingkan penjelasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar